DIAM MEMBISU


Dulu cinta pergi meninggalkan hati 
Kini cinta datang membawa sejuta harapan 
Mengharapkan sebuah cinta yang dulu tlah di tinggalkan
Namun sayang harapan itu tak terbalas 
Hatiku dah benci
 Aku tak ingin bercinta lagi, aku ingin sendiri tuk sekian hari 
Karena cintaku berjuang diantara dua cinta 
Aku tak tahu arah kan kemana namun aku sayang keduanya ,
Oohh, asmara dan cinta membutakan hati setiap insan
Malam ini sepi ku rasa sesepi hati dan diri ini
Rasa perih yang tersimpan
Kemana harus ku buang
Dimana harus ku pendam 
Inikah akhir sebuah jawaban
Yang selama ini ku tunggu
Ku jaga setulus serta sepenuh  hati ini
Apalah arti kata cinta selama ini
Yang kau umbar untukku,inikah balasan cinta yang kau beri
Sungguh aku tak mengerti kau duakan cinta ini
Kau khianati cinta ini,ku manyesal karena ku mencintaimu
Dan ku sangat membencimu
Di kala petir menyambar kalbu
Di saat kau umbar kata pahitmu
Ku tak tahan menanggung derita,membendung apa yang ada
Air mata membasahi pipi saat cinta kau akhiri
Bibir beku lidah membisu diantara kata-katamu
Bagaikan petir menyambar kalbu
Setelah ku tahu kau berdusta padaku
Kau main belakang dariku sesungguhnya dirimu telah berdua
Kau jadi belenggu di hati dan jiwa ini 
Rasa sakit di dada ini sulit untuk terobati
Ku hanya dapat berdoa,
Semoga kau bahagia dengan dia



HASRAT HATI

Malam yang dingin mengingatkan aku pada dirimu
Dirimu yang slalu menemani aku
Bayangmu  yang slalu membuntutiku
Namun kini kau jauh dari hadapanku
Hanya senyum mayamu
Hanya tutur katamu
Hanya kenangan bersamamu
Yang kan ku rangkai dalam hidupku
Ku ingin membangun kisah diantara kita
Hingga membentuk bangunan yang kokoh
Takkan roboh oleh topan dan badai
Mungkin ini sebuah cobaan dan ujian
Hanya yang kuharapkan kepercayaan dan keyakinan tali kasih
Dimana saling menjaga dan membinanya
Impianku bersamamu menghanyutkan aku ke dalam indahnya kehidupan telaga cintamu
Rasa kesejukan hadir disetiap ku ingat senyum manis di telaga bibirmu
Pesona indah tutur bahasamu ceriakanku dalam liku - liku hidup dunia yang fana
Aku rasakan nyata semua itu hadir di diriku
Namun aku tak merasakan sama di dirimu
Sayang, aku tak mampu menggapai kehidupan telaga cintamu
Engkau ciptakan keindahan itu bukan untukku
Perih yang kurasakan bak kan mengabadi hingga akhir hayatku
Tertanam  bersamaan  dengan berkasihnya setiap  kumbang – kumbang yang ku kehendaki
Indahnya bersama kumbang tak seindah yang kurasa bersamamu
Alangkah bahagia bila nanti ku dapat meraih kehidupan telaga cintamu
Namun semua itu hanya mimpi belaka untukku
Suatu penantian yang sia-sia belaka




KEKAGUMANKU

Begitu sempurna dirimu
Hingga aku terfana kan keagunganmu
Kau buat jiwaku bergetar
Kau goreskan gita cinta di dadaku
Kekagumanku padamu
Perwujudan dari rasa cintaku
Oh Tuhan......haruskah ku isratkan cinta
Tak harus! Karena cintaku......sebatas kekagumanku
Saat rintik hujan membasahi bumi
Saat diriku bak merpati dengan satu sayap
Mungkinkah sayap ni kan kembali patah
Disaat aku berusaha mengepakannya
Tapi jika itu yang terbaik untukmu
Aku pun tak mampu memaksamu
Dan  merenggut kebahagiaan itu darimu
Ku ulang kembali perkataanmu
“Ku tak kan memohon apapun dan dari siapapun.”
Dirimu bak cahaya dalam gulita
Enggan untukku padamkan
Pijaran rasa persahabatan dihati indah terbayangkan
Harapan tak sekedar bayangan
Ejakan kata jadi fakta
Entah dengannya?
Damaikah?
Rintihkah? Yang kau rasa
Asaku semoga bahagia
Walau hanya asa aku yakin kan bahagia
Tertatah dan terjaga
Inikah rasa sayang dari persahabatan



MENTARI HATIKU

Cahaya emas terbit di ufuk timur
Terpancar rona terang raut wajahmu
Tersenyum menyinari bumi
Semilir angin menyentuh lembut
Mentari....
Ku terpesona kan cahayamu
Senyum manis rona wajahmu
Bak embun penyejuk hati
Ku ingin embun yang hakiki
Takkan hilang karena mentari
Tapi mengapa?
Yang tersisa hanya ilusi
Kekagumanku kian membeku
Keindahan...cahaya kehangatan seakan padam
Entah tersimpankah?
Pergikah?
Dimanakah?
Atau kemanakah?
Aku tak pernah mengerti
Israt cinta penjara aku dalam kesetiaan
Engkau yang selalu ku rindukan
Remukkan harapan penuh kehampaan
Mentari meredup berganti hujan
Asa hasrat terurai nyata
Lalui hariku bahagia bersamamu
Izinkan aku raih cinta ragamu
Sesak melebur bahagia terwujud
Niscaya jemput aku ke perhentian istana cintamu
Arungi samudera cinta bersama bahagia....




No comments:

Post a Comment