Oohh, asmara dan cinta membutakan hati setiap insan
Malam ini sepi ku rasa sesepi hati dan diri ini
Rasa perih yang tersimpan
Inikah akhir sebuah jawaban
Yang selama ini ku tunggu
Ku jaga setulus serta sepenuh hati ini
Apalah arti kata cinta selama ini
Yang kau umbar untukku,inikah balasan cinta yang kau beri
Sungguh aku tak mengerti kau duakan cinta ini
Kau khianati cinta ini,ku manyesal karena ku mencintaimu
Di kala petir menyambar kalbu
Di saat kau umbar kata pahitmu
Ku tak tahan menanggung derita,membendung apa yang ada
Air mata membasahi pipi saat cinta kau akhiri
Bibir beku lidah membisu diantara kata-katamu
Bagaikan petir menyambar kalbu
Setelah ku tahu kau berdusta padaku
Kau main belakang dariku sesungguhnya dirimu telah berdua
Kau jadi belenggu di hati dan jiwa ini
Rasa sakit di dada ini sulit untuk terobati
Semoga kau bahagia dengan dia
Malam yang dingin mengingatkan aku
pada dirimu
Dirimu yang slalu menemani aku
Bayangmu yang slalu membuntutiku
Namun kini kau jauh dari hadapanku
Yang kan ku rangkai dalam hidupku
Ku ingin membangun kisah diantara
kita
Hingga membentuk bangunan yang kokoh
Takkan roboh oleh topan dan badai
Mungkin ini sebuah cobaan dan ujian
Hanya yang kuharapkan kepercayaan dan
keyakinan tali kasih
Dimana saling menjaga dan membinanya
Impianku bersamamu menghanyutkan aku
ke dalam indahnya kehidupan telaga cintamu
Rasa kesejukan hadir disetiap ku
ingat senyum manis di telaga bibirmu
Pesona indah tutur bahasamu
ceriakanku dalam liku - liku hidup dunia yang fana
Aku rasakan nyata semua itu hadir di
diriku
Namun aku tak merasakan sama di
dirimu
Sayang, aku tak mampu menggapai
kehidupan telaga cintamu
Engkau ciptakan keindahan itu bukan
untukku
Perih yang kurasakan bak kan
mengabadi hingga akhir hayatku
Tertanam bersamaan
dengan berkasihnya setiap kumbang
– kumbang yang ku kehendaki
Indahnya bersama kumbang tak seindah
yang kurasa bersamamu
Alangkah bahagia bila nanti ku dapat
meraih kehidupan telaga cintamu
Namun semua itu hanya mimpi belaka untukku
Suatu penantian yang sia-sia belaka
Hingga aku terfana kan keagunganmu
Kau goreskan gita cinta di dadaku
Perwujudan dari rasa cintaku
Oh Tuhan......haruskah ku isratkan
cinta
Tak harus! Karena cintaku......sebatas
kekagumanku
Saat rintik hujan membasahi bumi
Saat diriku bak merpati dengan satu
sayap
Mungkinkah sayap ni kan kembali patah
Disaat aku berusaha mengepakannya
Tapi jika itu yang terbaik untukmu
Aku pun tak mampu memaksamu
Dan merenggut kebahagiaan itu darimu
Ku ulang kembali perkataanmu
“Ku tak kan memohon apapun dan dari
siapapun.”
Dirimu bak cahaya dalam gulita
Pijaran rasa persahabatan dihati
indah terbayangkan
Harapan tak sekedar bayangan
Walau hanya asa aku yakin kan bahagia
Inikah rasa sayang dari persahabatan
Cahaya emas terbit di ufuk timur
Terpancar rona terang raut wajahmu
Semilir angin menyentuh lembut
Ku terpesona kan cahayamu
Senyum manis rona wajahmu
Ku ingin embun yang hakiki
Takkan hilang karena mentari
Keindahan...cahaya kehangatan seakan
padam
Israt cinta penjara aku dalam
kesetiaan
Engkau yang selalu ku rindukan
Remukkan harapan penuh kehampaan
Mentari meredup berganti hujan
Lalui hariku bahagia bersamamu
Izinkan aku raih cinta ragamu
Sesak melebur bahagia terwujud
Niscaya jemput aku ke perhentian
istana cintamu
Arungi samudera cinta bersama
bahagia....
Belum ada tanggapan untuk "DIAM MEMBISU"
Post a Comment